
Lihatlah aku,pelajari wajahku dan bacalah dari wajah itu
apa yang ingin kauketahui yang tidak dapat aku katakan,,
lihatlah aku bergerak letih bagai sayap burung hantu
terkulai patah hati yang tidak akan berubah karena musim dan waktu,,
cinta yang datang dalam mimpiku dan pergi saat aku terjaga,,
maut yang akan kembali menyatukan kita,,
dan cintaku terbawa mati dalam keabadiaanmu
penyiksaan terdiam ketika kita duduk dalam hening
bagai pilar gedung tua tersungkup awan malam
tak ada kata bercerita karena sepi menghimpit ujung lidah
tidak ada lagi diantara kita yang harus dikatakan
Adinda...
mendekatlah padaku biarkan malam menjadi cemburu
satu rindu lagi aku petik dari surat surat kecil yang selalu menerjemahkan seribu bahasa bahasa klasik rasa, seperti setelan taman tertambat pilu, ah menerjemahkan saja aku sudah ngilu, terimakasih semoga kau selalu sehat agar aku bisa melihat muka tentram itu semoga kau selalu dijaga dalam tepian rindu iman agar aku bisa selalu bertanya, semoga kau diberi wanita terbak pilihan ALLAH wanita penyejuk jiwamu agar aku bisa melihat bahagiamu, wanita terindah untuk anak anakmu biar aku bisa turut tesenyum melihatmu damai, semoga bahagiamu mutlak.
puisi by : Kamus bernyawa


.jpg)






.jpg)

.jpg)

.jpg)


.jpg)
.jpg)




.jpg)


