bicara tentang keculasan tak akan pernah diam
aku iya aku manusia bodoh yang mendukan nikmat Allah
serambi serambi angin kubiarkan menciumi tanpa bekas
pikiran hanya membatasi salah
dan kala nanar mulai menerpa serutan jiwa
maka keluhanpun menjadi rindu
inilah manusia masih berani bermain dengan bebas
baiknya kau pikir secara gravitasi
agarkau tau diri
harusnya kau tatap dengan syahdu
biarkau sanggup mewarisi
sekarang nikmati saja buihan api dosa itu


0 komentar:
Posting Komentar