teruntuk engkau
yang mungkin jauh atau bahkan sedekat
tasbih yang ku ucapkan untukmu...
iya terutuk dirimu yang bentuk nyatapun aku mmasih
meraba...
Assalamu'alaykum wahai pengokoh istana surga Allah
apa engkau sadar dibelahan sunyi petang
ada gumpalan hati yang selalu menunduk untukmu
apa kau baca setiap helaian butiran huruf tersayat
juga hanya untukmu...
Dan apa kau juga menyetuh setiap senyum yang terjaga
setiap sujud
ah aku sendiri juga tak tau bahkan tidak ingin tau
seberapapun aku berusaha merayap kau masih jauh
sejauh takdir yang masih rapi
Bahkan semua yang telah menjadi catatan hidupku
membuat butiran bening ini mengalir terus
bukan karena engkau jauh namun
karena bukan engkau yang pertama berhak menerima
hati yang lemah ini
Apa kabar ikhwan muliaku..
samakah kita saling menjaga..
samakah kita saling menyesali atau
mungkin kau jauh lebih mulia...
Afwan kanda terhebatku mohon ridho hatimu
jika nanti aku tak semulia yang kau mau
jika nanti aku tak sekuat alunan doa yang kau panjat
jika lusa aku hanya menjadi pelengkap sandiwaramu saja
Selembut apapun yang berguruh dalam asa
sesunyi apapun kenangan dosa lama
sehebat apapun pemaksaan prinsip itu
semua akan menjadi memori damai dalam asa
Details
Rabu, 26 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar